Kejadian Kontroversial Video Game Di Tahun 2019
Tahun 2019 merupakan tahun yang cukup oke buat para gamer. Meski demikian, ada beberapa kejadian yang bisa bikin kita geleng-geleng kepala dan bisa membuat khawatir. Melihat kejadian-kejadian kontroversial ini membuat kita membayangkan seperti apa dunia video game di tahun 2020 nanti.
Berikut ini adalah 8 kejadian kontroversial di dunia video game sepanjang tahun 2019.
8. Death Stranding, mulai dari pro-kontra kualitas hingga nominasi TGA
Death Stranding akhirnya rilis setelah dikembangkan beberapa tahun, dan para gamer bingung bagaimana menanggapinya. Ada yang mengatakan game ini terlalu membosankan, dan ada juga yang mengamini bahwa game ini bukan untuk semua orang. Namun semua masih sepakat bahwa game terbaru Hideo Kojima ini terlihat sangat indah dari sisi world building, narasi, visual, serta musiknya.
Game yang sama divisifnya dengan Metal Gear Solid 2 ini juga mengundang komentar buruk setelah dinominasikan dalam 9 kategori di The Game Awards 2019. Banyak pengamat menduga bahwa sang kreator event Geoff Keighley menganak emaskan Hideo Kojima, namu faktanya tidak demikian. Death Stranding hanya memenangkan 3 penghargaan sementara spotlight acara tersebut jatuh pada Disco Elysium.
7. Pokemon Sword & Shield tidak menghadirkan National Pokedex
Dengan kehadiran Pokemon Sword & Shield, para fan tidak sabar untuk membawa koleksi Pokemon mereka ke daerah Galar. Namun mereka dibuat kecewa karena beberapa bocoran menunjukkan bahwa National Pokedex tidak akan hadir di Sword & Shield.
National Pokedex mencatat ada sekitar 890 jenis Pokemon, sementara game Sword & Shield hanya akan mencantumkan sekitar 400 jenis Pokemon saja, yang sudah termasuk Pokemon jenis baru dan Pokemon versi Galarian. Meskipun banyak fan yang merasa kecewa, namun hal itu tak menghalangi Pokemon Sword & Shield menjadi salah satu game yang sangat laris di tahun 2019 ini.
6. Masalah di Joy-Con Drift
Masih soal Nintendo, konsol Nintendo Switch belakangan punya masalah fatal yaitu Joy-Con Drift. Masalah ini muncul saat game Nintendo Switch membaca gerakan analog stick meskipun analog tersebut tidak sedang digerakkan.
Yang lebih fatal, Joy-Con Drift juga ditemukan di Nintendo Switch Lite yang bahkan tidak punya Joy-Con sama sekali. Para gamer menuntut Nintendo atas permasalahan ini, dan salah satu solusi Nintendo adalah dengan merilis Nintendo Switch versi baru yang bebas dari bug Joy-Con Drift, serta service gratis bahkan untuk Nintendo Switch yang sudah tidak bergaransi.
5. Desain film Sonic the Hedgehog
Film Sonic the Hedgehog diumumkan dan banyak fan yang merasa risih dengan sosok baru Sonic. Ia tampil dalam wujud realistis dengan tubuh yang sangat ramping. Wujud surreal dari Sonic ini jelas-jelas berbeda dengan Sonic yang biasa dikenal para gamer.
Menanggapi kritikan, Paramount memutuskan untuk menunda tanggal rilis film Sonic ke tanggal 14 Februari 2020. Dengan waktu yang ada, mereka berhasil merombak desain Sonic menjadi lebih kartunis dan mirip dengan sosoknya di dalam game. Naas, studio yang kebagian tugas mengerjakan desain ulang Sonic ini harus gulung tikar sebagai akibatnya.
4. Fallout 76 buat blunder... lagi
Dengan berbagai kontroversi yang dibuat Bethesda di tahun 2018, bisakah mereka bounce back di tahun 2019 ini? Sayangnya nggak tuh. Malahan blunder Bethesda semakin menjadi-jadi di tahun ini.
Pertama, helm Power Armor versi Nuka Cola yang jadi bonus Collector Edition harus dikembalikan ke toko karena bagian dalamnya berjamur dan sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikenakan. Tak hanya itu saja, Bethesda juga mengenalkan Fallout 1st, layanan subscription untuk para gamer Fallout 76 yang menjanjikan akses fitur baru dan kelebihan lainnya yang seharusnya sudah dimasukkan sejak lama. Sudah beli game-nya masih harus bayar biaya langganan lagi? Gak deh, terima kasih.
3. Game eksklusif Epic Games Store
Epic Games Store mencoba untuk mematahkan dominasi Steam dengan cara yang kurang populer. Mereka menggelontorkan uang banyak untuk membeli hak eksklusif beberapa game besar seperti Shenmue 3, The Outer Worlds, Borderlands 3, dan Control. Artinya, game-game ini hanya bisa kamu mainkan di Epic Games Store.
Memang sih game-game tersebut bisa dimainkan di Steam setelah beberapa tahun. Namun akibat disrupsi dari Epic ini, beberapa game Kickstarter yang masuk ke EGS terbengkalai. Developer yang mendapat kritik malah berbalik melawan dan membela sistem eksklusif EGS. Alih-alih membuat ekosistem video game makin sehat, EGS justru malah memperkeruh suasana.
2. Pemotongan hadiah kontingen esports SEA Games
Setelah SEA Games 2019, sempat ramai soal pemotongan hadiah kontingan esports Indonesia di SEA Games. Meskipun Indonesia berhasil membawa pulang medali perak di cabang Mobile Legends dan Arena of Valor, namun dikabarkan bahwa terdapat pemotongan uang hadiah yang mereka dapatkan!
Menanggapi hal tersebut, IESPA yang mengelola kontingen SEA Games menyebutkan bahwa pemotongan "bonus apresiasi" dari pemerintah tersebut akan digunakan untuk pengelolaan atlet esports yang independen dari pemerintah.
Dilansir dari GGWP.ID, menanggapi masalah ini ketua umum IESPA Eddy Lim menjelaskan, “Cabor (cabang olahraga) lain ada juga yang melakukan. Mungkin ada juga yang tidak. Pemotongan itu untuk organisasi untuk operasional dan lainnya, dan hal itu sudah merupakan kesepakatan yang ditandatangani, ada tanggalnya, sebelum berangkat pun.”
1. Hearthstone, Blitzchung, dan Hong Kong
Kontroversi video game terbesar tahun ini tentu saja jatuh kepada game Hearthstone. Semua ini dimulai ketika Blizzard mem-ban gamer Hearthstone top Blitzchung karena menyampaikan pesan dukungan kepada kemerdekaan Hong Kong dalam kompetisi live. Saat ini, Hong Kong tengah mengalami masa sulit karena demonstrasi berkepanjangan dan tekanan dari angkatan bersenjata.
Sulit sekali menentukan apa penyebab dari masalah ini. Blizzard bisa saja ingin menjaga game mereka dari pengaruh politik, namun banyak pengamat melihat Blizzard ingin masuk ke pasar Cina dan komentar Blitzchung bisa merusak kesempatan mereka di negeri tirai bambu itu.
Setelah mendapatkan kecaman dari para gamer seluruh dunia, termasuk dari pemerintah Amerika Serikat, Blizzard akhirnya mengembalikan uang hadiah Blitzchung dan mengurangi durasi ban. Blizzard juga menghaturkan permintaan maaf dalam pembukaan BlizzCon 2019. Namun sejauh ini, banyak yang menganggap langkah Blizzard sejauh ini terasa setengah hati dan menghindari inti permasalahannya.
source
Berikut ini adalah 8 kejadian kontroversial di dunia video game sepanjang tahun 2019.
8. Death Stranding, mulai dari pro-kontra kualitas hingga nominasi TGA
Death Stranding akhirnya rilis setelah dikembangkan beberapa tahun, dan para gamer bingung bagaimana menanggapinya. Ada yang mengatakan game ini terlalu membosankan, dan ada juga yang mengamini bahwa game ini bukan untuk semua orang. Namun semua masih sepakat bahwa game terbaru Hideo Kojima ini terlihat sangat indah dari sisi world building, narasi, visual, serta musiknya.
Game yang sama divisifnya dengan Metal Gear Solid 2 ini juga mengundang komentar buruk setelah dinominasikan dalam 9 kategori di The Game Awards 2019. Banyak pengamat menduga bahwa sang kreator event Geoff Keighley menganak emaskan Hideo Kojima, namu faktanya tidak demikian. Death Stranding hanya memenangkan 3 penghargaan sementara spotlight acara tersebut jatuh pada Disco Elysium.
7. Pokemon Sword & Shield tidak menghadirkan National Pokedex
Dengan kehadiran Pokemon Sword & Shield, para fan tidak sabar untuk membawa koleksi Pokemon mereka ke daerah Galar. Namun mereka dibuat kecewa karena beberapa bocoran menunjukkan bahwa National Pokedex tidak akan hadir di Sword & Shield.
National Pokedex mencatat ada sekitar 890 jenis Pokemon, sementara game Sword & Shield hanya akan mencantumkan sekitar 400 jenis Pokemon saja, yang sudah termasuk Pokemon jenis baru dan Pokemon versi Galarian. Meskipun banyak fan yang merasa kecewa, namun hal itu tak menghalangi Pokemon Sword & Shield menjadi salah satu game yang sangat laris di tahun 2019 ini.
6. Masalah di Joy-Con Drift
Masih soal Nintendo, konsol Nintendo Switch belakangan punya masalah fatal yaitu Joy-Con Drift. Masalah ini muncul saat game Nintendo Switch membaca gerakan analog stick meskipun analog tersebut tidak sedang digerakkan.
Yang lebih fatal, Joy-Con Drift juga ditemukan di Nintendo Switch Lite yang bahkan tidak punya Joy-Con sama sekali. Para gamer menuntut Nintendo atas permasalahan ini, dan salah satu solusi Nintendo adalah dengan merilis Nintendo Switch versi baru yang bebas dari bug Joy-Con Drift, serta service gratis bahkan untuk Nintendo Switch yang sudah tidak bergaransi.
5. Desain film Sonic the Hedgehog
Film Sonic the Hedgehog diumumkan dan banyak fan yang merasa risih dengan sosok baru Sonic. Ia tampil dalam wujud realistis dengan tubuh yang sangat ramping. Wujud surreal dari Sonic ini jelas-jelas berbeda dengan Sonic yang biasa dikenal para gamer.
Menanggapi kritikan, Paramount memutuskan untuk menunda tanggal rilis film Sonic ke tanggal 14 Februari 2020. Dengan waktu yang ada, mereka berhasil merombak desain Sonic menjadi lebih kartunis dan mirip dengan sosoknya di dalam game. Naas, studio yang kebagian tugas mengerjakan desain ulang Sonic ini harus gulung tikar sebagai akibatnya.
4. Fallout 76 buat blunder... lagi
Dengan berbagai kontroversi yang dibuat Bethesda di tahun 2018, bisakah mereka bounce back di tahun 2019 ini? Sayangnya nggak tuh. Malahan blunder Bethesda semakin menjadi-jadi di tahun ini.
Pertama, helm Power Armor versi Nuka Cola yang jadi bonus Collector Edition harus dikembalikan ke toko karena bagian dalamnya berjamur dan sangat berbahaya bagi kesehatan jika dikenakan. Tak hanya itu saja, Bethesda juga mengenalkan Fallout 1st, layanan subscription untuk para gamer Fallout 76 yang menjanjikan akses fitur baru dan kelebihan lainnya yang seharusnya sudah dimasukkan sejak lama. Sudah beli game-nya masih harus bayar biaya langganan lagi? Gak deh, terima kasih.
3. Game eksklusif Epic Games Store
Epic Games Store mencoba untuk mematahkan dominasi Steam dengan cara yang kurang populer. Mereka menggelontorkan uang banyak untuk membeli hak eksklusif beberapa game besar seperti Shenmue 3, The Outer Worlds, Borderlands 3, dan Control. Artinya, game-game ini hanya bisa kamu mainkan di Epic Games Store.
Memang sih game-game tersebut bisa dimainkan di Steam setelah beberapa tahun. Namun akibat disrupsi dari Epic ini, beberapa game Kickstarter yang masuk ke EGS terbengkalai. Developer yang mendapat kritik malah berbalik melawan dan membela sistem eksklusif EGS. Alih-alih membuat ekosistem video game makin sehat, EGS justru malah memperkeruh suasana.
2. Pemotongan hadiah kontingen esports SEA Games
Setelah SEA Games 2019, sempat ramai soal pemotongan hadiah kontingan esports Indonesia di SEA Games. Meskipun Indonesia berhasil membawa pulang medali perak di cabang Mobile Legends dan Arena of Valor, namun dikabarkan bahwa terdapat pemotongan uang hadiah yang mereka dapatkan!
Menanggapi hal tersebut, IESPA yang mengelola kontingen SEA Games menyebutkan bahwa pemotongan "bonus apresiasi" dari pemerintah tersebut akan digunakan untuk pengelolaan atlet esports yang independen dari pemerintah.
Dilansir dari GGWP.ID, menanggapi masalah ini ketua umum IESPA Eddy Lim menjelaskan, “Cabor (cabang olahraga) lain ada juga yang melakukan. Mungkin ada juga yang tidak. Pemotongan itu untuk organisasi untuk operasional dan lainnya, dan hal itu sudah merupakan kesepakatan yang ditandatangani, ada tanggalnya, sebelum berangkat pun.”
1. Hearthstone, Blitzchung, dan Hong Kong
Kontroversi video game terbesar tahun ini tentu saja jatuh kepada game Hearthstone. Semua ini dimulai ketika Blizzard mem-ban gamer Hearthstone top Blitzchung karena menyampaikan pesan dukungan kepada kemerdekaan Hong Kong dalam kompetisi live. Saat ini, Hong Kong tengah mengalami masa sulit karena demonstrasi berkepanjangan dan tekanan dari angkatan bersenjata.
Sulit sekali menentukan apa penyebab dari masalah ini. Blizzard bisa saja ingin menjaga game mereka dari pengaruh politik, namun banyak pengamat melihat Blizzard ingin masuk ke pasar Cina dan komentar Blitzchung bisa merusak kesempatan mereka di negeri tirai bambu itu.
Setelah mendapatkan kecaman dari para gamer seluruh dunia, termasuk dari pemerintah Amerika Serikat, Blizzard akhirnya mengembalikan uang hadiah Blitzchung dan mengurangi durasi ban. Blizzard juga menghaturkan permintaan maaf dalam pembukaan BlizzCon 2019. Namun sejauh ini, banyak yang menganggap langkah Blizzard sejauh ini terasa setengah hati dan menghindari inti permasalahannya.
source